Fisioterapi dapat membantu dalam pemulihan pascaoperasi

Fisioterapi memainkan peran kunci dalam pemulihan pascaoperasi dengan memberikan dukungan yang terarah untuk memastikan pemulihan yang optimal. Berikut adalah beberapa cara fisioterapi dapat membantu dalam pemulihan pascaoperasi:

  1. Manajemen Nyeri: Fisioterapis membantu dalam mengelola nyeri pascaoperasi dengan menggunakan berbagai teknik seperti terapi manual, latihan pernapasan, dan modalitas seperti panas atau dingin. Manajemen nyeri yang efektif membantu pasien untuk bergerak lebih nyaman dan mempercepat proses pemulihan.
  2. Pencegahan Komplikasi Respiratori: Pascaoperasi, pasien mungkin mengalami penurunan kapasitas paru-paru dan risiko pneumonia. Fisioterapis membantu dengan memberikan latihan pernapasan dan teknik untuk mencegah komplikasi respiratori, seperti atelektasis (pengempisan paru-paru).
  3. Pemulihan Mobilitas: Fisioterapis merancang program latihan khusus untuk memulihkan mobilitas dan kekuatan otot yang mungkin terpengaruh oleh prosedur operasi. Latihan ini membantu mengembalikan fungsi normal tubuh dan mengurangi risiko kekakuan otot.
  4. Mencegah Pembekuan Darah: Pasien pascaoperasi sering kali berisiko mengembangkan gumpalan darah. Fisioterapis dapat memberikan latihan kaki yang dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah.
  5. Perbaikan Postur: Perubahan postur setelah operasi dapat memengaruhi keseimbangan dan fungsi tubuh. Fisioterapis membantu pasien untuk memperbaiki postur mereka melalui latihan dan manipulasi postur untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah ketegangan otot.
  6. Peningkatan Fungsi Sendi: Setelah operasi, pasien mungkin mengalami pembatasan gerakan pada sendi tertentu. Fisioterapis menggunakan latihan dan teknik gerakan untuk meningkatkan fleksibilitas dan fungsi sendi.
  7. Penanganan Pembengkakan: Fisioterapis dapat memberikan teknik pemijatan dan latihan tertentu untuk mengelola pembengkakan (edema) yang seringkali terjadi setelah operasi.
  8. Reedukasi Gerakan: Bagi pasien yang menjalani operasi yang memengaruhi koordinasi gerakan, fisioterapis dapat memberikan latihan yang difokuskan pada reedukasi gerakan untuk memulihkan kontrol motorik normal.
  9. Edukasi Pasien: Fisioterapis memberikan edukasi kepada pasien tentang latihan dan tindakan yang perlu diambil untuk mendukung pemulihan mereka di rumah. Ini termasuk pengajaran tentang latihan kekuatan, perawatan luka, dan tanda-tanda komplikasi yang perlu diperhatikan.

Melalui pendekatan holistik ini, fisioterapi membantu pasien dalam melalui fase pemulihan pascaoperasi dengan lebih efektif, mengoptimalkan fungsi tubuh, dan mengurangi risiko komplikasi. Penting untuk dicatat bahwa program fisioterapi biasanya disesuaikan dengan kondisi pasien dan jenis operasi yang telah dilakukan.

Manfaat hidroterapi untuk stroke

Hidroterapi, atau terapi air, dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi individu yang telah mengalami stroke. Meskipun setiap kasus stroke bersifat unik, dan rekomendasi terapi harus disesuaikan dengan kondisi spesifik setiap pasien, berikut adalah beberapa manfaat hidroterapi yang dapat diperoleh bagi mereka yang menjalani pemulihan setelah stroke:

  1. Peningkatan Gerakan dan Koordinasi: Berada di dalam air memberikan kelebihan karena mengurangi berat tubuh, mengurangi tekanan pada sendi, dan memungkinkan pasien untuk merasakan gerakan yang lebih mudah. Ini dapat membantu dalam meningkatkan kontrol motorik dan koordinasi tubuh.
  2. Merangsang Sistem Saraf: Air yang hangat dapat merangsang sistem saraf, membantu dalam memulihkan dan meningkatkan fungsi otak. Pemijatan ringan oleh air juga dapat memberikan rangsangan sensorik yang bermanfaat.
  3. Meredakan Ketegangan Otot: Air dapat memberikan dukungan yang lembut bagi tubuh, membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan rentang gerak. Ini dapat sangat bermanfaat bagi mereka yang mengalami kekakuan otot setelah stroke.
  4. Meningkatkan Keseimbangan: Latihan di dalam air dapat membantu meningkatkan keseimbangan tubuh, yang sering terpengaruh setelah stroke. Keseimbangan yang lebih baik dapat mengurangi risiko jatuh dan meningkatkan kepercayaan diri.
  5. Latihan Kardiovaskular Ringan: Aktivitas dalam air dapat memberikan latihan kardiovaskular ringan tanpa memberikan beban berlebihan pada jantung dan sistem kardiovaskular, yang mungkin penting bagi mereka yang sedang dalam tahap pemulihan setelah stroke.
  6. Peningkatan Kekuatan Otot: Latihan di dalam air dapat memberikan resistensi yang cukup untuk membangun dan meningkatkan kekuatan otot. Hal ini dapat membantu mengembalikan fungsi otot yang mungkin melemah setelah stroke.
  7. Meningkatkan Fungsi Pernapasan: Aktivitas dalam air dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan fungsi pernapasan. Ini penting dalam pemulihan setelah stroke, terutama bagi mereka yang mungkin mengalami kesulitan bernapas atau kondisi pernapasan yang terpengaruh.
  8. Mengurangi Nyeri dan Kejang: Air hangat dapat membantu meredakan nyeri dan kejang otot, memberikan sensasi relaksasi dan kenyamanan bagi individu yang mengalami efek samping tersebut setelah stroke.
  9. Peningkatan Kualitas Hidup: Dalam banyak kasus, hidroterapi tidak hanya memberikan manfaat fisik tetapi juga memberikan pengalaman positif secara emosional. Rasa ringan dan keleluasaan gerakan di dalam air dapat meningkatkan kegembiraan dan motivasi.

Meskipun hidroterapi dapat memberikan manfaat positif, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan, terutama fisioterapis atau dokter, sebelum memulai program hidroterapi, terutama jika pasien memiliki kondisi kesehatan yang kompleks atau jika ada kontraindikasi tertentu. Program hidroterapi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap individu untuk memastikan manfaat yang optimal dan keamanan.

Hidroterapi: Terapi yang Menyegarkan untuk Kesehatan dan Pemulihan

Hidroterapi, atau terapi air, adalah pendekatan holistik terhadap perawatan kesehatan yang menggunakan air dalam berbagai bentuk untuk mendukung pemulihan fisik dan meningkatkan kesejahteraan. Metode ini telah diterapkan sejak zaman kuno dan terus berkembang menjadi pendekatan yang terintegrasi dalam praktik medis modern.

Prinsip Dasar Hidroterapi:

Hidroterapi berdasarkan prinsip bahwa air memiliki sifat yang dapat merangsang penyembuhan dan relaksasi tubuh. Beberapa prinsip dasar hidroterapi melibatkan:

  1. Perubahan Suhu: Pergantian antara air panas dan dingin dapat merangsang sirkulasi darah, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan meredakan nyeri otot. Ini dapat dilakukan melalui mandi air panas dan dingin atau kompres hangat dan dingin.
  2. Tekanan Air: Pemijatan atau semprotan air di bagian tubuh tertentu dapat meningkatkan sirkulasi darah, meredakan ketegangan otot, dan meningkatkan fleksibilitas.
  3. Floating atau Terapi di Kolam Air: Terapi ini melibatkan berendam dalam kolam air dengan air yang kaya mineral, yang dapat membantu meredakan stres, mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan gerakan tubuh.

Manfaat Hidroterapi:

  1. Relaksasi Otot: Air hangat dapat membantu merelaksasi otot, mengurangi ketegangan, dan meningkatkan fleksibilitas. Ini menjadi penting dalam pemulihan cedera dan manajemen nyeri.
  2. Peningkatan Sirkulasi Darah: Perubahan suhu air dan tekanan air dapat merangsang sirkulasi darah, membantu mengurangi pembengkakan, dan meningkatkan penyembuhan jaringan.
  3. Detoksifikasi: Melalui keringat dan ekskresi, air dapat membantu tubuh mengeluarkan racun dan limbah, mendukung proses detoksifikasi alami tubuh.
  4. Pemulihan Cedera dan Operasi: Hidroterapi sering direkomendasikan dalam pemulihan cedera dan pascaoperasi karena memberikan latihan ringan tanpa memberikan beban berlebihan pada sendi dan otot.
  5. Mengurangi Stres dan Kecemasan: Terapi air, seperti berendam di bak mandi atau kolam air hangat, dapat memberikan efek relaksasi yang membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
  6. Meningkatkan Kualitas Tidur: Hidroterapi dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk tidur dengan meredakan ketegangan dan memberikan sensasi rileks.

Hidroterapi dalam Praktik:

  1. Bak Mandi Panas atau Dingin: Mandi air panas dapat digunakan untuk merelaksasi otot, sementara mandi air dingin dapat membantu menyegarkan tubuh dan meningkatkan kecerdasan.
  2. Terapi Kontrast: Pergantian antara air panas dan dingin, baik melalui kompres atau mandi, dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
  3. Berendam di Kolam Air Mineral: Air mineral yang kaya akan mineral seperti belerang dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan seperti meningkatkan kesehatan kulit dan meredakan kondisi kulit tertentu.

Hidroterapi, dengan pendekatan yang beragam dan terukur, menawarkan cara yang menyegarkan dan alami untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Meskipun banyak manfaat yang terdengar menjanjikan, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai program hidroterapi, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

Kapan kita harus fisioterapi ?

Fisioterapi dapat menjadi pilihan yang tepat dalam berbagai situasi untuk membantu pemulihan dan meningkatkan kesehatan fisik. Berikut adalah beberapa situasi di mana seseorang dapat mempertimbangkan untuk menjalani fisioterapi:

  1. Setelah Cedera atau Operasi: Fisioterapi sangat bermanfaat untuk pemulihan setelah mengalami cedera, seperti cedera olahraga, fraktur tulang, atau operasi. Fisioterapis dapat membantu memulihkan mobilitas, kekuatan, dan fungsi normal tubuh.
  2. Nyeri Kronis atau Akut: Jika Anda mengalami nyeri kronis atau akut, fisioterapi dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya dan menyediakan strategi perawatan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit.
  3. Masalah Postur atau Ergonomi: Jika Anda mengalami masalah postur atau ergonomi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau cedera, fisioterapi dapat memberikan latihan dan perubahan gaya hidup untuk memperbaiki postur tubuh.
  4. Gangguan Neurologis: Fisioterapi dapat membantu individu dengan gangguan neurologis, seperti stroke atau cedera otak traumatik, dalam meningkatkan keterampilan motorik dan fungsi tubuh.
  5. Kondisi Kronis: Individu dengan kondisi kronis seperti arthritis, osteoporosis, atau fibromialgia dapat mendapatkan manfaat dari program fisioterapi yang dirancang khusus untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
  6. Persiapan dan Pemulihan dari Persalinan: Wanita hamil dapat mengambil manfaat dari fisioterapi sebelum persalinan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik mereka, dan fisioterapi pascapersalinan dapat membantu memulihkan kekuatan otot panggul dan perut.
  7. Olahraga dan Performa Atletik: Atlet atau individu yang terlibat dalam aktivitas olahraga tertentu dapat mengontrak fisioterapis untuk meningkatkan performa, mencegah cedera, dan merancang program latihan yang sesuai.
  8. Pencegahan Cedera: Fisioterapi juga dapat menjadi bagian dari pendekatan pencegahan. Melalui evaluasi postur, analisis gerakan, dan saran ergonomi, fisioterapis dapat membantu mencegah cedera pada individu yang rentan.

Jika Anda mengalami masalah fisik atau ingin meningkatkan kesehatan fisik secara keseluruhan, berkonsultasilah dengan dokter atau fisioterapis untuk menentukan apakah fisioterapi merupakan opsi yang tepat untuk kebutuhan spesifik Anda. Fisioterapis dapat merancang program perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda dan membantu Anda mencapai tujuan kesehatan Anda.

Fisioterapi: Menyembuhkan Melalui Gerakan dan Perawatan

Fisioterapi, sering juga disebut sebagai terapi fisik, adalah cabang dari ilmu kedokteran yang bertujuan untuk memulihkan, memelihara, dan meningkatkan mobilitas serta fungsi tubuh melalui berbagai metode, termasuk gerakan tubuh, latihan fisik, dan penggunaan alat bantu tertentu. Fisioterapi memainkan peran krusial dalam rehabilitasi pasien yang mengalami cedera, penyakit, atau gangguan fisik.

Tujuan Fisioterapi
  1. Pemulihan Fungsi Tubuh: Fisioterapi bertujuan untuk mengembalikan fungsi normal tubuh atau setidaknya meningkatkannya setelah mengalami masalah fisik seperti cedera otot, sendi, atau saraf.
  2. Mengurangi Rasa Sakit: Terapis fisik menggunakan berbagai teknik untuk mengurangi rasa sakit pasien, baik melalui manipulasi fisik, latihan khusus, atau penggunaan alat bantu tertentu.
  3. Pencegahan dan Pemeliharaan: Fisioterapi tidak hanya bersifat reaktif terhadap masalah fisik, tetapi juga proaktif dalam mencegah cedera dan memelihara kesehatan tubuh melalui program latihan dan perawatan yang tepat.
Metode dan Teknik Fisioterapi
  1. Latihan Terapeutik: Melibatkan serangkaian gerakan dan latihan fisik yang dirancang khusus untuk memperbaiki kelemahan otot, meningkatkan fleksibilitas, dan memperbaiki postur tubuh.
  2. Manipulasi dan Mobilisasi: Penerapan tekanan atau gerakan tertentu pada sendi dan jaringan lunak untuk meningkatkan fleksibilitas, mengurangi kekakuan, dan mengurangi rasa sakit.
  3. Elektroterapi: Penggunaan arus listrik untuk merangsang otot atau jaringan tertentu, yang dapat membantu dalam mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi otot.
  4. Terapi Panas dan Dingin: Penggunaan panas atau dingin untuk mengurangi peradangan, meredakan rasa sakit, dan mempromosikan penyembuhan.
  5. Pijat Terapeutik: Teknik pemijatan khusus yang dapat membantu mengurangi ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan kesejahteraan umum.
Bidang-bidang Khusus dalam Fisioterapi
  1. Fisioterapi Ortopedi: Khusus dalam merawat masalah muskuloskeletal seperti cedera tulang, otot, atau sendi.
  2. Fisioterapi Neurologi: Menangani masalah yang terkait dengan sistem saraf, seperti stroke, cedera kepala, atau penyakit degeneratif.
  3. Fisioterapi Pediatrik: Fokus pada perawatan anak-anak dengan masalah perkembangan atau cedera.
  4. Fisioterapi Kardiorespiratori: Mengatasi masalah pernapasan dan kardiovaskular, seperti pasca operasi jantung atau penyakit paru-paru.
Peran Pasien dalam Fisioterapi

Peran pasien sangat penting dalam proses fisioterapi. Konsistensi dalam melaksanakan latihan yang ditentukan oleh terapis fisik, serta keterlibatan aktif dalam perencanaan perawatan, dapat mempercepat proses penyembuhan dan memaksimalkan hasil positif.

Kesimpulan

Fisioterapi adalah suatu bentuk perawatan yang holistik, fokus pada pemulihan dan pencegahan masalah fisik. Dengan memahami dan mengimplementasikan metode-metode fisioterapi yang sesuai, pasien dapat mengatasi tantangan kesehatan fisik mereka dan memulihkan kualitas hidup mereka. Keterlibatan aktif pasien, dukungan keluarga, dan kolaborasi antara pasien dan terapis fisik adalah kunci kesuksesan dalam perawatan fisioterapi.

Peran Vital Fisioterapi dalam Pemulihan Kesehatan

Fisioterapi merupakan suatu bidang kesehatan yang berfokus pada pemulihan dan pencegahan masalah fisik melalui berbagai metode dan teknik. Profesional fisioterapi, atau fisioterapis, berperan penting dalam membantu individu mengatasi cedera, meningkatkan mobilitas, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Artikel ini akan membahas peran vital fisioterapi dalam pemulihan kesehatan.

Definisi Fisioterapi

Fisioterapi, atau terapi fisik, adalah disiplin ilmu kesehatan yang menggunakan latihan, peralatan, dan teknik tangan untuk merawat dan merestorasi fungsi tubuh. Tujuan utama dari fisioterapi adalah untuk meningkatkan mobilitas, mengurangi rasa sakit, dan memperbaiki atau mencegah kecacatan.

Penerapan Fisioterapi dalam Pemulihan Kesehatan

  1. Pemulihan Cedera dan Operasi: Fisioterapis membantu individu yang mengalami cedera fisik atau menjalani operasi untuk memulihkan kekuatan, mobilitas, dan fungsi normal tubuh. Melalui latihan khusus, manipulasi, dan terapi modalitas, fisioterapis membimbing pasien menuju pemulihan optimal.
  2. Manajemen Nyeri: Fisioterapi efektif dalam manajemen nyeri kronis atau akut. Melalui teknik seperti terapi manual, latihan, dan modalitas fisik seperti panas atau dingin, fisioterapis membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan pasien.
  3. Pemulihan Neurologis: Bagi individu yang mengalami gangguan neurologis seperti stroke atau cedera otak traumatik, fisioterapi berfokus pada meningkatkan keterampilan motorik dan fungsi neurologis. Terapi ini melibatkan latihan khusus dan teknik stimulasi.
  4. Penanganan Kondisi Kronis: Fisioterapi juga berperan dalam manajemen kondisi kronis seperti arthritis, osteoporosis, atau fibromialgia. Program latihan dan perubahan gaya hidup yang dipimpin oleh fisioterapis dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
  5. Pencegahan Cidera: Fisioterapis tidak hanya terlibat dalam pemulihan, tetapi juga dalam pencegahan. Mereka memberikan saran tentang latihan penguatan, postur tubuh yang baik, dan ergonomi untuk mencegah cedera dan masalah fisik.

Peran Fisioterapis sebagai Bagian Tim Kesehatan

Fisioterapis bekerja sama dengan profesional kesehatan lainnya, seperti dokter, ahli bedah, dan perawat, untuk menyediakan perawatan yang holistik. Integrasi fisioterapi dalam perawatan pasien membantu memastikan pendekatan yang komprehensif terhadap pemulihan dan pencegahan masalah kesehatan.

Kesimpulan

Fisioterapi memiliki peran yang sangat penting dalam pemulihan kesehatan individu. Melalui berbagai metode dan teknik, fisioterapis membantu memulihkan mobilitas, mengurangi nyeri, dan meningkatkan kualitas hidup. Pemahaman akan peran fisioterapi yang luas membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsultasi fisioterapis sebagai bagian dari perawatan kesehatan mereka.

Grand Launching Brain Talk Klinik

Jakarta – Grand Opening BRAIN TALK Klinik Saraf & Fisioterapi yang hadir memberikan pelayanan one stop service, dengan gangguan gerak dan fungsi melalui pendekatan metode-metode sesuai fisologi dan anatomi manusia.

Melalui Tenaga ahli dan juga penerapan teknologi alat Kesehatan terkini Klinik Brain Talk menjadi terobosan yang tepat dalam menangani penyakit yang pasien derita khususnya untuk penyakit saraf.

Dokter Penanggung Jawab Klinik, dr. Indah Aprianti Putri, Sp.S, MSc (Stroke Medicine) mengatakan, mengumumkan grand opening sebuah klinik yang menawarkan layanan fisioterapi dan hydroterapi sebagai one stop service. Klinik ini bertujuan untuk membantu pasien dengan gangguan gerak, penyakit saraf, dan berbagai kondisi lainnya seperti gangguan memori.

“Pemeriksaan awal saraf akan dilakukan sebelum tim fisioterapi melakukan perawatan fisioterapi dan hydroterapi,” ujar Indah Aprianti Putri dalam Acara Grand Opening BRAIN TALK di Jakarta pada Sabtu (26/08).

Ia menyebut, Layanan ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Berbagai gangguan seperti stroke, saraf kejepit, nyeri lutut, dan gangguan memori pada usia yang produktivitasnya menurun dapat ditangani di klinik ini.

Klinik ini juga memiliki layanan fisioterapi dan hydroterapi yang berfokus pada pasien berusia 18-99 tahun. Fisioterapis akan melakukan latihan dan terapi sesuai kebutuhan, termasuk infrared, TENS, diatermi untuk mengurangi nyeri.

Dokter Indah menyatakan bahwa Klinik Brain Talk menerima rujukan pasien saraf terutama untuk stroke, saraf kejepit pada leher dan pinggang, cedera olahraga, dan demensia dari rumah sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya, karena klinik ini memiliki layanan unggulan yakni layanan hydroterapi yang belum banyak tersedia di rumah sakit lain.

“Selain itu kita ingin berfokus pada pendidikan karena mendekatkan masyarakat pada mobilitas bergerak secara baik dan sehat,” tambah dr. Indah Aprianti

Klinik BRAIN TALK menyediakan layanan terbaik seperti, Praktek Dokter saraf, Fisioterapi, Hidroterapi, Terapi wicara, Konsultasi gizi, Layanan Infus, One Day Care dan Homevisit dapat membantu pasien mendapatkan perawatan terbaik dan optimal sesuai kebutuhannya.

Ia berharap klinik ini dapat berkembang dan memperluas cabangnya untuk mencakup lebih banyak pasien.

Dokter Indah berpendapat bahwa fisioterapi bukan hanya untuk orang sakit, tetapi juga penting bagi mereka yang sehat.

Sementara itu, Fisioterapis Klinik BRAIN TALK, Febrian Hameed Kustanto, Ftr menjelaskan bahwa ide untuk membuka klinik ini muncul setelah melihat kekurangan fasilitas di rumah sakit untuk pasien dengan gangguan gerak dan saraf.

“Klinik ini selalu siap membantu pasien dalam menjaga mobilitas dan kesehatan mereka,” kata Febrian

Saat menangani pasien, Fisioterapis Hydroterapi Klinik BRAIN TALK, Achmad Ridwan, S.Tr.Kes menjelaskan bahwa beberapa pasien dapat melihat hasil dari perawatan dalam beberapa kali sesi.

“Kalau disini maintenance, Kalau pinggang Biasanya 3-6x treatment sudah keliatan hasilnya, kalau stroke 3-6  bulan setelah fisioterapi dan kombinasi untuk koreksi posturnya akan dapat memperbaiki mobilitas gerak pasien untuk dapat kembali jalan,” jelas Achmad.

Peranan Gizi Dalam Menangani Pasien Stroke

Peranan Gizi Dalam Menangani Pasien Stroke

Stroke adalah kematian jaringan otak yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah otak (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik.

Umumnya gejala awal stroke pada pasien yaitu mengalami kesulitan menelan (disfagia) dan beberapa faktor lainnya seperti penurunan kesadaran, disabilitas fungsional, depresi, kesulitan berbicara yang menyebabkan menurunnya asupan gizi dan dehidrasi. Dengan asupan gizi yang kurang, dehidrasi serta risiko terjadinya infeksi akan memperburuk kondisi pasien stroke.

Malnutrisi Pada Stroke

Status gizi pasien seringkali menurun karena peningkatan kebutuhan metabolisme yang tidak dapat dipenuhi sehubungan dengan kesulitan menelan.  Malnutrisi dikaitkan dengan angka ketahanan hidup dan kemampuan fungsional poststroke. Pasien biasanya diberikan dukungan suplementasi oral atau tube enteral via nasogastric atau gastrotomi endoskopik perkutaneus.

Obesitas Pada Stroke

Obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan timbulnya stroke karena penimbunan lemak dapat membuat penyumbatan pada pembuluh darah dan lama kelamaan jika tidak diatasi akan membuat pembuluh darah otak pecah dan menjadi stroke.

Status gizi merupakan cerminan dari keseimbangan masukan dan keluaran konsumsi zat gizi. Konsumsi yang tidak seimbang yaitu masukan lebih besar daripada keluaran dalam jangka waktu lama akan menyebabkan keadaan gizi lebih. Gaya hidup sehat perlu diterapkan pada setiap orang untuk mencegah timbulnya kelebihan berat badan seperti pola makan sehat, dan kurangi berat badan dengan melakukan diet sehat.

Makanan apa saja yang diperlukan pasien stroke?

Makanan yang mengandung gizi seimbang diperlukan untuk pasien stroke terdiri dari:

a.karbohidrat (nasi, kentang, oat, roti)

  1. protein (daging ayam, sapi, ikan, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan)
  2. lemak/minyak
  3. vitamin dan mineral (sayur dan buah)
  4. air yang cukup

Jumlah makanan tersebut pastinya akan berbeda untuk setiap pasien, tergantung dari usia, jenis kelamin, ada tidaknya penyakit penyerta selain stroke (darah tinggi, diabetes) dan fungsi organ (fungsi hati, ginjal, jantung). Jalur pemberian makanan dapat melalui mulut, dengan konsistensi seperti nasi, tim atau bubur, tergantung daya terima pasien. Pemberian makanan melalui NGT dapat berupa makanan rumah yang diblender dan disaring atau dapat berupa makanan cair (susu formula), sedangkan pemberian makanan melaui infus dari makanan yang diproses pabrikan dalam kemasan khusus dan dipastikan steril karena masuk melalui pembuluh darah.

NUTRISI DAN SARAF

Sistem atau susunan saraf merupakan salah satu bagian terkecil dari organ dalam tubuh, tetapi merupakan bagian yang paling kompleks. Susunan saraf manusia mempunyai arus informasi yang cepat dengan kecepatan pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik (impuls saraf).

Makanan Cerdas Untuk Saraf :

  1. AA (Arachidonic acid) dan DHA (Docosahexanoid acid) Zat gizi ini termasuk golongan asam lemak esensial yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan harus didapat dari luar. AA dan DHA dapat ditemukan dalam ASI, ikan tuna, salmon, makarel, sarden, daging, telur. AA dan DHA sangat penting untuk pertumbuhan sistem saraf pusat dan fungsi penglihatan. DHA berperan dalam pembentukan sel-sel saraf dan sinaps, sedangkan AA berfungsi sebagai zat penghantar.
  2. Asam lemak omega 3, 6, 9 penting untuk membentuk pembungkus saraf
  3. Asam lemak omega-3 : memiliki efek anti peradangan dan anti penggumpalan darah. Asam lemak omega-3 banyak digunakan dalam terapi anak-anak/orang yang mengalami hiperaktif dan gangguan perhatian, juga gangguan mental seperti Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) dan depresi. Selain dari ikan berlemak tinggi seperti salmon atau tuna, omega-3 juga dapat diperoleh dari kacang walnut, biji kapok (flaxseeds), dan sayuran berdaun hijau. Omega-6 walaupun memiliki efek proinflamasi atau properadangan, tetapi juga menyimpan unsur anti peradangan.
  4. Asam lemak omega-6 sama pentingnya seperti asam lemak omega-3, meski jumlahnya tidak dianjurkan sebesar omega-3. Asam lemak omega-6 terkandung dalam minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, atau minyak canola. Asam lemak omega-6 juga dapat diperoleh dari sayuran berdaun, biji-bijian, kacang-kacangan, dan serealia.
  5. Asam lemak omega-9 adalah asam lemak terbanyak yang dapat ditemukan di alam, sehingga sangat kecil kemungkinannya tubuh kita dapat kekurangan asam lemak ini. Omega-9 tidak termasuk asam lemak esensial karena tubuh kita mampu mensintesanya sendiri dari lemak-lemak tak jenuh dalam tubuh. Omega-9 terdapat dalam lemak hewan dan minyak nabati, khususnya minyak zaitun.
  6. Asam amino berperan untuk membentuk struktur otak dan zat penghantar rangsang pada sambungan sel saraf. Sumber asam amino berkualitas tinggi adalah protein hewani, misalnya daging sapi, daging ayam, telur, produk susu (dairy product). Kacang kedelai adalah sumber asam amino dengan kualitas yang hampir menyamai protein hewani. Protein nabati selain kedelai adalah sumber asam amino kualitas nomor dua, misalnya alpukat, gandum, cokelat, biji labu, dan kacang-kacangan, termasuk kacang hijau, kacang tanah, dan kacang polong. Buah, sayur, dan gelatin adalah sumber asam amino berkualitas rendah yang berarti dapat melakukan fungsi dasarnya, tetapi tidak untuk waktu yang lama. 4. Tirosin. Merupakan bahan baku pembuat neurotransmitter katekolamin dan serotonin yang memengaruhi pengendalian diri, pemusatan perhatian (konsentrasi), emosi dan perilaku anak. Tirosin pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini tidak bersifat esensial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Tirosin berfungsi pula sebagai obat stimulan dan penenang yang efektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
  7. Triptofan merupakan bahan baku pembuat neurotransmitter katekolamin dan serotonin yang mempengaruhi pengendalian diri, pemusatan perhatian (konsentrasi), emosi dan perilaku anak. Triptofan terdapat pada telur, daging, susu skim, pisang, susu, dan keju.
  8. Vitamin B. Penurunan memori pada otak sering dikaitkan dengan kekurangan Vitamin B. Makanan seperti telur, daging dan bayam, memiliki jumlah Vitamin B kompleks yang tinggi. Kekurangan Vitamin B-12 sering dikaitkan dengan kerusakan saraf, kehilangan memori, perubahan suasana hati dan kelambatan mental. Vitamin B-12 merupakan nutrisi penting yang diperlukan untuk pembentukan mylein. Vitamin ini banyak ditemukan dalam daging sapi, kambing, ikan dan domba. Vitamin B-6 sangat penting untuk fungsi neurotransmitter dan perkembangan otak. Kekurangan Vitamin B6 dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menyebabkan kehilangan memori jangka pendek. Kacang-kacangan, wortel, dan biji bunga matahari merupakan makanan sehat yang kaya akan Vitamin B6.
  9. Zat Besi. Zat besi adalah unsur penting dalam produksi dan pemeliharaan mielin serta mempengaruhi aktivitas saraf. Zat besi membantu kerja enzim yang penting untuk perangsangan saraf. Zat besi ditemukan dalam otak secara tidak merata, sesuai dengan kebutuhan masing-masing bagian otak tersebut. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan rendahnya kecerdasan. Pemberian zat besi secara suntikan selama 5 hingga 10 hari untuk bayi yang anemia akibat kekurangan zat besi dapat memperbaiki kemampuan anak. Perbaikan terlihat berupa peningkatan IQ, perbaikan perilaku, dan konsentrasi anak. Sumber makanan mengandung zat besi tertinggi diantaranya kulit kentang, kacang-kacangan, roti gandum, bayam, telur, daging sapi, kangkung, jagung dan sereal.
  10. Yodium. Kekurangan yodium menyebabkan rendahnya kecerdasan. Yodium berfungsi dalam pembentukan hormon di dalam kelenjar tiroid. Sekresi hormon tiroid dipertahankan sedemikian rupa melalui mekanisme umpan balik, sehingga kadarnya optimal untuk menjalankan fungsinya. Hormon tiroid mempunyai efek yang nyata pada perkembangan otak, membuat peka sistem saraf dan meningkatkan aktivitas otak. Makanan sumber Yodium adalah salmon, tuna, kerang, garam beryodium, rumput laut, dan susu.
  11. Seng. Seng dibutuhkan untuk pembelahan dan kemampuan membran set-set otak. Seng berperan dalam proses penyatuan protein dan nucleid acid, sehingga berpengaruh langsung terhadap pembelahan sel, pertumbuhan dan regenerasi sel. Selain itu, zat seng berkaitan erat dengan pertumbuhan kecerdasan anak. Makanan sumber seng adalah daging, kacang-kacangan, makanan taut, dan susu.
  12. Vitamin E. Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang dapat menghambat perkembangan tahap pertama dari penyakit Alzeimer. Almond, sayuran berdaun hijau, minyak bunga matahari dan hazelnut merupakan makanan yang memiliki kandungan Vitamin E yang tinggi.
  13. Vitamin E. Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang dapat menghambat perkembangan tahap pertama dari penyakit Alzeimer. Almond, sayuran berdaun hijau, minyak bunga matahari dan hazelnut merupakan makanan yang memiliki kandungan Vitamin E yang tinggi.
  14. Sialic acid (SA). Sialic acid bukan zat-gizi esensial, zat ini dapat disintesis tubuh dari prekusor-prekusor monosakarida (karbohidrat) dan protein di dalam hati. Sialic acid (SA) dibutuhkan untuk membangun gangliosida membran sel otak/saraf. Gangliosida berada di ujung set-set saraf (sinaps), yang berperan penting dalam proses penghantaran impuls dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya dan berpengaruh terhadap kecepatan proses pembetajaran dan pembentukan memori. Sumber makanan silaic acid diantaranya susu, kacang-kacangan, dan daging sapi.